Kamis, 17 Juni 2010

Wajah Kotor Tidung

Ahh..tidung, ketika saya datang dengan ekspetasi tinggi berharap pulau yang sepi, pantai yang bersih
dan laut yang indah, tetapi semua berbanding terbalik ketika sampai di sana.

Mungkin hanya karena masalah waktu kedatangan saya saja yang tidak tepat.
Ketika long weekend dan sebagian warga Jakarta menghabiskan akhir pekan di sana, ketika cuaca sedang tidak bersahabat karena masih masuk ke dalam pergantian musim dan mungkin juga ketika laut sedang tidak bagus.

Mungkin saja aslinya tidung tidak seperti ini, masih ada tidung yang sepi, pantainya yang bersih dan lautnya yang indah.

Ketika warga Jakarta membutuhkan tempat untuk berekreasi yang masih asri dan alami, tidung bisa menjadi pilihan. Pasirnya yang masih putih, lautnya yang tenang dan lokasinya yang gampang dicapai tak heran akhir-akhir ini tidung seperti naik pamor.

Tapi seperti hal yang tidak bisa dihindari, objek wisata yang mulai ramai pasti akan meninggalkan kerusakan lingkungan jika pemerintah setempat tidak serius untuk membenahinya.

Saya jadi teringat cerita teman saya yang datang ke tidung dengan niat untuk berburu foto landscape, tapi berulang kali dia menggerutu karena tiap kali dia memotret selalu saja ada bungkus indomie yang terfoto.

Kalau saja saya boleh meminjam impian teman saya “satu wisatawan satu trash bag sampah” untuk membersihkan tidung dari sampah, pasti tidung bisa kembali bersih.

Semoga saja Tidung tidak menjadi Ancol berikutnya.

















*  suasana di muara angke saat berangkat menuju tidung, udah mirip kaya arus mudik lebaran.
















* pengunjung yang ke tidung pada waktu itu hampir mencapai 2000 orang, terbukti dari banyak sepeda yang di parkir.Hampir mirip dengan parkiran di mal-mal jakarta.










 * sampah-sampah yang mampir di tidung dari Jakarta, dari mulai kayu-kayu, sofa, kasur, ban dan apa aja yang bisa mengambang, mungkin dari sisa-sisa banjir di Jakarta.















* selamat datang di Pulau Bantar Gebang, di sini kami lebih mirip jadi pemulung dari pada turis.hahahaaa..















* bermain-main dengan sampah














* kalo tanpa sampah, pantai tidung seperti ini

Rabu, 02 Juni 2010

Pulau Tidung di Kepulauan Seribu


Kamis, 27 Mei 2010

Hii all, jgn lupa bangun pagi besok.
Kalo bisa jam 6 udah di pelabuhan Muara Angke,
soalnya kapalnya berangkat pagi n bakal penuh krn long wikend.
See you there!

Jam 8 pagi saya terima sms dari teman saya waktu di Karimun Jawa yang akan mengajak saya melakukan perjalanan ke pulau tidung di kepulauan seribu. Kebetulan besok jum’at adalah long weekend libur waisak. Saya pun kembali melanjutkan tidur masih ada waktu 22 jam sebelum berangkat pikir saya, tiba-tiba handphone saya berbunyi.

“yaaaa..halooo..”
“ndi…lu mau ikut ke anyer gak survey buat acara besok??” kata teman kampus saya di telepon
“kagak ahh.., gue besok mau ke pulau seribu”
“ya elah bentar ajaa..,sore juga udah pulang. Elo kan pernah tinggal di Cilegon, bantuin gue cari penginapan di sono, gue tunggu di kampus jam 11 okey..”

Kleeek..handphone langsung mati
Akhirnya terpaksa siang itu saya berangkat ke anyer untuk bantu cari penginapan buat acara besok.

Sesuai dugaan saya, hampir semua penginapan di anyer-carita sudah full booked untuk long weekend ini, akhirnya kami mendapat penginapan di daerah Labuan deket ke arah Tanjung Lesung. Jam setengah satu malam saya sampai di kostn abang saya di daerah kuningan, karena lebih dekat berangkat dari kuningan ke pelabuhan muara angke daripada saya harus berangkat dari Depok. Dan malam itu saya benar-benar tidak bisa tidur takut kebablasan bangun lewat jam 6 pagi, mengingat saya biasa bangun jam 10 pagi.

Jum’at 28 Mei 2010

Pukul setengah enam pagi saya sudah bersiap-siap, perkiraan perjalanan dari kuningan ke Muara Angke adalah 45 menit dengan menggunakan taksi. Taksi yang kami tumpangi keluar pintu tol Pluit dan meluncur ke arah pelabuhan muara angke.

Tiba di muara angke ternyata sudah banyak orang-orang yang akan pergi ke pulau seribu, jalanan di sekitar muara angke menjadi macet, dan kapal-kapal sudah penuh sesak. Suasana sekitar pelabuhan mirip arus mudik lebaran, karena saking banyaknya orang-orang yang akan pergi ke pulau seribu. Dengar-dengar hari itu hampir 2000 orang yang akan menghabiskan long weekend di pulau seribu. Ternyata pulau tidung sudah mulai naik pamor. Suasana di dalam kapal seperti di dalam metromini, penuh sesak, mungkin satu kapal hanya dapat memuat sekitar 150 orang. ongkos dari muara angke ke pulau tidung adalah Rp 33.000 dan bayarnya benar-benar seperti di metro mini, ada kenek yang keliling narikin duit ongkosnya. Perjalanan sendiri memakan waktu 3 jam, untungnya ombak tidak begitu besar padahal cuaca masih masuk musim hujan. Saya agak memaklumi karena laut jawa relatif tenang tidak seperti pantai-pantai di selatan yang berbatasan langsung dengan samudera Indonesia dengan ombak yang besar, jadi saya tidak terlalu khawatir.