Pagi-pagi saya terbangun oleh suara di luar tenda, ternyata cewe-cewe sudah bangun dan lagi merapihkan carrier. Sorry kalo saya setengah sadar sempat hampir mengira suara-suara di luar itu adalah babi hutan.hahahaaa... saya keluar dan mulai memasak air untuk buat minuman dan membuat indomie, perut harus ke isi sebelum mulai jalan lagi. Pagi ini gantian saya sendirian yang mencari jalan. Setelah memakai sepatu PDL andalan, saya pun menerobos rubuhan pohon tumbang, benar kata teman saya semalam memang enggak ada tanda-tanda bekas jalur, agak ke kanan saya juga menemukan botol aqua yang tadi malam dilihat teman saya. Seperti ada jalan setapak tapi lagi-lagi hilang. Saya coba berteriak memanggil teman-teman saya dan mereka menjawab, bagus berarti saya belum terlalu jauh berjalan. Saya coba jalan agak jauh ke depan sampai menemukan pohon tumbang besar selanjutnya, dan tetep tidak ada tanda bekas dilalui. Saya pun balik lagi ke tempat botol Aqua tadi, coba menerobos ke arah kiri ke rimbunan pohon tumbang lainnya dan BINGO..!! saya menemukan jalannya :D. Ternyata bukan terus lurus seperti kata teman saya, tapi berbelok ke kiri dan tempat kami mendirikan tenda tepat di belakang jalur. Tapi kok tadi malam gak keliatan ya??hahahaaa...... Saya pun langsung kembali ke tenda. Kata teman saya yaa.. mungkin kita disuruh istirahat dulu di sini gak maksain terus jalan. Kami pun bergegas packing dan melanjutkan perjalanan.
Dari tempat kami camp tadi ternyata sudah dekat dari pohon tumbang besar yang katanya menandakan bahwa sudah setengah perjalanan. Dari belakang mulai terdengar suara orang, tampaknya ada rombongan lain yang jalan. Dan dugaan kami benar di belakang memang suara orang dan jumlahnya 57 orang satu rombongan! Sepertinya mereka menyeberang tadi pagi. Jalur menjadi antri, kami lebih memilih beristirahat dulu membiarkan mereka lewat semua. Percuma juga buru-buru sampai ke Segara Anakan kalo nanti di sana kaya pasar. Beruntung mereka tidak menginap cuma singgah sebentar. Sepertinya mereka dari rombongan karang taruna yang sedang bertamasya, dari mulai anak kecil sampai orang tua ada. Dan mereka heran melihat kami membawa tas gunung dan berjalan lambat, jelas aja di tas saya aja ada tiga botol aqua besar ditambah dirigen air 5 liter. Dengan pertimbangan jangan sampai kekurangan air. "Safety first, comfort second".